Boleh jadi aku hanya tertegun sesaat ketika
sandungan-sandungan itu membuatku terjerembab. ya, bisa saja aku
terguling-guling, bahkan luka-luka. aku masih rapuh dan luruh oleh
rintang yang datang mengadang tanpa ampun. mereka masih menghajarku
dengan kesulitan-kesukitan kejam.
Boleh
jadi ternganga ketika harapan tak berbuah kenyataan atau ketika
kemenangan yang diimpikan ternyata kosong. maka hanya diamlah yang
menjadi pilihanku. Bukan berati bendera putih ku kibarkan. tetapi karena
aku memang harus menyulut kesalutan pada awan-awan yang berarak di atas
kepalaku. Apalah daya, tubuhku masih terlalu setia menapak tanah datar.
padahal lazuardi sudah lama kurindukan!
Ya,
ya, ya.. aku bukan jawara. Tapi tak apa. ketika jatuh untuk kali
pertama, aku memang tersedu. seolah dunia runtuh menimpakan berton-ton
beban di atas tubuhku. seolah semua usai tanpa menyisakan sejarah.
Lelah, itu pasti. Bahkan sampai-sampai untuk berdiri kembalipun tersa
berat. kaki terpaku. jangankan berdiri, duduk tegak saja aku tak berani.
Itulah masa ketika aku harus menerima keterpurukan perdana.
Namun
dunia ternyata belum berhenti. ketika kupaksakan kakiku berdiri, dengan
modal ambisi yang berlipat, kurasa aku masih mampu berjuang menantang
semua hambatan. Walaupun untuk selanjutnya aku tetap jatuh berkali-kali.
Di satu titik kesadaran. aku terinspirasi,: ternyata jatuh itu anugrah!
Jatuh, gagal, kalah, dan sejenisnya memang tak bisa ditolak. mau
apalagi? Mereka ada dalam satu paket penciptaan dalam diri kita. Ada
suka-duka, susah-senang, bahagia-nestapa, jatuh-berdiri, gagal-bangkit
lagi !
Tak masalah berapa frekuensi jatuhku.
Tak apa berapa kali air mata tak terbendung, luka-luka menganga, dan
tangan terkepal geram. Alkhamdulilah, Tuhan masih memberiku kekuatan dan
kesadaran untuk bangkit. Aku sangat meyakini, sedalam apapun
keterpurukan yang ku alami bukanlah kegagalan jika aku tak berhenti.
Aku
diberi kehidupan dan kenikmatan. Tentu tak boleh kusiakan. Aku memang
bukan jawara, karenanya aku terus berusha. Aku memang tak cerdas,
karenanya aku belajar keras. Aku memang manusia biasa, karenanya akan ku
perjuangkan hidupku agar luar biasa !
Bukankah
saat merasa matang kita justru akan semakin cepat membusuk? Dan ketika
kita senantiasa merasa hijau kita akan berkembang. karena itulah, aku
tak pantas berhenti !
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus