Kamis, 26 November 2015

BAPAAKKKKK :'(

Angin berhenti mendesir seakan termangu. Langit yang tadi cerah mulai mendung menghapus segalanya. Semua bisu. Terlelap dalam irama tangis yang memecah di pagi ini. Hari Rabu.25 NOV 2015 Pukul 03.30, Adalah Hari yang bersejarah dalam putaran waktu. Dan aku berharap itu hanyalah mimpi. Tapi toh, semuanya nyata. ketika dengan mata yang berair Bunda mengatakan Bapak sudah tiada, aku masih melihat sosoknya terbaring damai di depan kami.  Tak ada yang hilang dari diri Bapak.  Senyumnya masih yang dulu juga.  Melekat pada bibir yang ditumbuhi kumis yang dicukur dengan tidak tertib.  Yah..itu adalah hari terakhir kutatap wajah Bapak, wajah yang penuh dengan guratan perjuangan.


Indahnya masa kecilku


"Le, bapak wes ora biso kerja, mlaku be ora biso, arep pipis be ngrepoti kw karo ibumu, bapak di maapi yo le, ibumu dijogo, kw anak siji2ne, ojo putus asa ngadepi uripmu""

itu kata bapak, tepatnya 2 hari sebelum bpk meninggal :'(


Entah kenapa Tuhan begitu cepat memanggilnya? Apakah Ia tak tahu kami masih membutuhkannya? Tapi apakah aku harus menyalahkan Tuhan? Tidak. Aku tak pernah menyalahkan Tuhan, meski terkadang rasanya tak adil.
Simphoni itu mengalir indah dalam kesepian.membaur sejuta metafora yang berarakan dalam buana; membuat kehampaan tersendiri.


Ayah..
Kini kau tiada lagi
Kau pergi menyahut seruan Ilahi
Sunguh berat hati ini untuk merelakan pemergianmu
Namun aku redha dengan suratan ini

Ayah..
Pemergianmu kian lama berlalu
Namun ingatanku terhadapmu semakin dalam
Rasa rindu untuk memelukmu
Rasa rindu untuk mencium tanganmu
Rasa untuk berbakti kepadamu
Tapi kau tiada lagi
Ayah..
Meski tiada segunung emas yang kau wariskan
Tetapi kau telah mewariskan sesuatu yang lebih berharga
Sesuatu yang lebih bercahaya daripada emas dan permata
Sesuatu yang boleh menerangi kegelapan
Didikan yang telah kau curahkan 
Menjadi azimat ampuh untuk menempuh hari-hari mendatang
Ayah..
Kini aku akan memikul bebanan sepertimu dulu
Suatu tanggungjawab yang amat besar bagiku
Namun aku yakin mampu memikulnya
Kerana ayah menjadi idolaku
Ku yakin kuat sepertimu ayah
Ayah..
Tidak akan pernah aku melupakan jasa-jasamu
Kau insan yang sangat ku sayang dunia dan akhirat
Ayah..
Kini anakmu hanya mampu mengutuskan doa buatmu 
Damai lah engkau di sana
Anakmu bakal menyusulmu :'(