Senin, 12 November 2012

SURAT CINTA : KEPADA TUHAN YANG TERHORMAT

Yth. Tuhanku, satu-satunya
di atas sana

Selamat Malam, Tuhan..

Terima kasih telah menyediakan sedikit dari waktumu yang sangat berharga untuk membaca surat ini. Aku tau Kau sibuk sekali--mengurus dunia dan seisinya, mendengarkan keluh kesah serta menjawab doa kami. Bahkan mungkin Kau juga sedang mempersiapkan surga dan neraka untuk program Hari Kiamat-Mu. Maaf mengganggu. Aku hanya rindu berbincang dengan-Mu, seperti dulu.

Kau tau Tuhan, akhir-akhir ini aku sering berpikir tentang hidupku. Tentang semua yang telah kujalani selama 2 Bulan ini. Aku terjerumus kedalam virus dunia maya, kejahatan yang menggemaskan. yup, JUDI ! Dan selain itu, Aku juga menyadari satu hal. Aku belum jadi orang baik, Tidak sepenuhnya jahat sih, mungkin fifty-fifty. Kadang aku berperan sebagai malaikat berhati mulia, namun tak jarang aku juga bersikap antagonis. Aku masih sering mendoakan yang buruk-buruk untuk orang yang pernah mengecewakanku, mengumpat, terlalu egois, dan tak peduli pada lingkungan sekitar. Bahkan beberapa kali aku marah pada-Mu. Dosaku banyak sekali ya, ternyata.

Tapi Tuhan, aku ingin berubah. Sungguh. Aku ingin jadi orang baik-baik. Kau tau kan maksudku? Orang-orang yang sepenuhnya berada di jalan-Mu. Yang tetap mencintai-Mu meski kadang Kau tak menjawab doa-doa mereka. Yang selalu berpikiran positif atas semua ketetapan-Mu. Semacam calon-calon penghuni surga-Mu. Pasti damaaii sekali menjadi mereka. Ah, aku benar-benar iri.

Ajari aku tuk jadi manusia-Mu yang Kau cinta, ya!
Aku sayang Tuhan.
:)

Kiruna








Sabtu, 05 Mei 2012

Neng Geulis, Berapa Harga dirimu ??

Neng Geulis, Berapa harga dirimu? Waduh, seakan-akan harga diri bisa ditakar dengan materi. Emang begitu kan kondisi saat ini. Yang namanya harga diri, murah banget. Diobral seribu tiga juga banyak yang mau. Kok bisa?
Coba kamu amati lingkungan sekitarmu. Harga diri, terutama kaum perempuan alias cewek, sudah banting harga di mana-mana. Mulai dari gaya berpakaian yang kelihatan pusar, (maaf) celana dalamnya, underwear alias kaos daleman, sampai berpakaian tapi telanjang. Yaitu berpakaian tapi semua lekuk tubuhnya kelihatan dengan amat sangat jelas bentuk dan ukurannya.
Dikomporin oleh sinetron kacangan di TV yang isinya melulu pacaran dan pacaran, remaja kita jadi ikutan. Tubuh cewek, bagian mana yang belum terekspos oleh lawan jenisnya (baca “ pacarnya”) sih? Dalih palsunya sih biasanya sebagai bukti cinta. Padahal mah, pelecehan harga diri yang seharusnya nggak boleh dibiarkan begitu saja. Tapi kalo mau sama mau, kan nggak ada hukumnya tuh. Nah loh, bingung juga kan? Yuk, kita preteli satu per satu masalah ini.

Cewek dan harga sebuah diri
Perkembangan jaman modern bukannya diikuti dengan perkembangan pola pikir yang modern pula. Tapi pola pikir hingga pola sikap berkembang ke arah jahiliyah (kebodohan). Hanya saja kali ini memakai bungkus baru: jahiliyah modern. Lomba-lomba kecantikan yang semua ujung-ujungnya pamer aurat, digelar di mana-mana. Mulai tingkat RT hingga dunia. Bahkan institusi kampus yang katanya tempatnya intelektual muda, juga terkontaminasi dengan pagelaran miss kampus.
Baju minim dan seronok namun berharga mahal jadi gaya hidup. Lenggak-lenggok di atas panggung jadi kebanggaan. Paling banter harga dari diri yang dipajang itu cuma sebuah piala dari kuningan dan karton satu lembar bertuliskan angka nominal uang.
Bagi mereka yang nggak kebagian lenggak-lenggok di atas pentas, ada cara lain yang bisa ditempuh untuk menikmati dunia kemilau itu. Malakin cowok tajir. Si cowok juga nggak kalah ‘cerdik’ yaitu dengan memanfaatkan cewek rese dan matre untuk mendapat kemauannya. Mau dibawa kemana aja asal pulang dibelikan HP. Mau diapa-apakan saja asal ada ongkos ganti pulsa. Halah!
Akhirnya muncul istilah cewek bispak, bisa dipake. Dipake betulin genting, mompa air atau ngayuh becak? Ya nggaklah. Bisa dipake di sini maksudnya buat hal-hal yang tak bermoral.

Cewek, kok mau dihargai rendah?
Kalo dipikir-pikir, kenapa pula para cewek itu mau dihargai rendah ya? Para cewek yang seharusnya punya rasa malu yang tinggi melebihi kaum adam, jadi berubah. Sudahlah aurat dipamerkan ke mana-mana, mereka ini mudah banget dijadikan mangsa oleh cowok-cowok tak bertanggung jawab. Seakan-akan mereka pasrah dan tak punya sikap untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kontrol masyarakat sekitar. Mereka cuek bebek dengan merosotnya moral para remaja, terutama ceweknya. Tak ada lagi sanksi sosial semisal didatangi pak RT bila ada cowok bertandang ke rumah cewek hingga larut malam. Dan semakin lengkap keparahan ini ketika negara sebagai penegur utama tak berdaya. Tak ada KUHP atau hukum perdata yang bisa menjerat cowok yang wakuncar (waktu kunjung pacar) ke ceweknya. Lha wong suka sama suka, bisa-bisa malah dilindungi sama sistem yang bernama sekulerisme. Apalagi cuma sekadar pakaian yang kelihatan pusar. Dalih kebebasan perempuan akan menjadi senjata andalan bila ada yang berusaha mengingatkan.
Gaya hidup mewah adalah penyebab lain dari fenomena cewek murah harga diri. Semua ini akibat dari kehidupan yang mengagungkan materi alias materialistis. Materi oriented ini adalah khas milik kapitalisme. Sebuah paham yang sangat memuja kepemilikan modal atau lapital. Sistem inilah sebetulnya yang kudu bertanggung jawab terhadap merebaknya cewek-cewek tak berharga diri. Udahlah ceweknya lemah iman, dikomporin pake kemilau fana duniawi. Klop, jadi pada lupa daratan.

Cewek, kamu bisa apa?
Biar pun berjenis cewek, perempuan juga manusia. Dengan kemanusiaan ini pula cewek juga dikaruniai akal untuk membedakan mana baik dan buruk. Sayangnya, seringkali otak cewek nggak dipake. Bawaannya silau mulu kalo liat barang mewah sampai harga diri tergadaikan nggak jadi masalah.
Akal yang dipunya cewek, nggak beda dengan yang dipunya cowok. Tapi seringkali cewek sendiri yang membuat rendah dirinya sehingga mudah aja dipermainkan cowok. Bukan hanya cowok, tapi pemilik modal juga ikut menghinadinakan kaum cewek dengan mengeksploitasi keindahan fisik. Oya, sebelum saya diprotes oleh kaum cowok baik-baik, saya ingin tekankan bahwa nggak semua cowok suka mempermainkan cewek. Ada kok cowok baik-baik yang menghargai cewek dengan harga sangat tinggi. Karena tingginya, harganya sebanding dengan surga.
Dengan potensi akal ini, cewek bisa memilih jalan hidupnya. Mau dijadikan objek ketelajangan dan permainan jaman edan bernama modern ini atau sebaliknya. Cewek sebagai subjek perubah dan pelaku sejarah sebuah peradaban. How? Gimana caranya?
Gals, cewek kudu nyadar untuk apa sih dia hidup di dunia ini. Untuk hura-hura, senang-senang dan foya-foya? Hmm.. cewek kudu nyadar bahwa hidup ini sementara. Kalo ada sementara pasti ada yang selamanya. Kalo bermakna selamanya berarti bukan di dunia. Nggak ada orang hidup kekal di dunia ini. Lha wong dunianya aja fana, kok penghuninya minta kekal. Bila sudah menyadari kenyataan dunia fana ini, ingatlah bahwa semua yang bernyawa pasti mati. Kalo sudah mati, lihat tuh jadi teman cacing tanah dan belatung di tanah pekuburan. Ternyata manusia itu hina ya. Cuma sebegitu aja akhir hidupnya.
Kalau ingat kematian, manusia normal mana pun juga pasti akan berpikir. Merenung dan berinsaf diri. Apalagi cewek yang memang dasarnya bersifat peka. Maka akan mudah tersentuh hatinya dengan ajakan mengingat kematian ini. Kecuali orang-orang bebal yang telah ditutup hatinya oleh Allah. Mereka ini adalah yang enggan membicarakan kematian. Bahkan ada yang dengan sengaja mengolok dan mencemooohnya loh.
Dengan mengingat kematian, manusia termasuk para cewek tergugah untuk mencari makna hidupnya. Tak lain dan tak bukan, ternyata hidup ini adalah sarana saja untuk sebuah kehidupan kekal abadi di akhirat kelak. Bila ini sudah kamu sadari, maka sesungguhnya uang, katu kredit, mobil dan gaya hidup mewah jadi tak ada artinya lagi. Ada sesuatu yang lebih penting dari itu semua.
Beramal untuk akhirat. Jangan bayangkan beramal untuk akhirat ini hanya dengan sibuk sholat, dzikir, puasa dan ngaji saja. Bukan! Aktivitas-aktivitas ini memang harus tapi tidak berhenti di situ saja. Bumi dan seisinya perlu dimakmurkan dengan karya nyata kamu, para cewek. Kamu bisa jadi apa pun yang kamu mau, sukses dunia tapi punya investasi juga untuk akhirat. Dengan menjadi ahli lomputer untuk mengacak-acak radar musuh Islam yang akan menyerang negeri muslim, misalnya. Atau menjadi bisnis woman yang berhasil dan sebagian laba untuk kepentingan dakwah dan perjuangan menegakkan Islam sebagai ideologi negara di bawah naungan Daulah Khilafah. Gimana, keren kan?

Cewek, punyai harga diri!
Harga diri bukan barang obralan yang gampang banget dibeli dengan gepokan rupiah atau kartu kredit. Masalahnya, gimana caranya agar cewek mempunyai harga diri yang menjadikannya mulia?
Karena di bahasan awal tadi kita sudah tahu bahwa hidup ini sementara dan kudu nurut sama aturan Sang Pencipta, maka inilah langkah praktis itu:
Pertama, hiasi diri dengan rasa malu. Malu akan menjadi tameng seorang cewek dari perbuatan maksiat.
Kedua, tundukkan pandangan. Dengan menundukkan pandangan, cewek akan menjadi makhluk berharga di muka bumi karena nggak jelalatan.
Ketiga, tutupi auratmu. Auratmu yang indah bukan untuk pajangan apalagi pameran. Oleh karena itu tutupi dengan pakaian takwa berupa kerudung dan jilbab.
Keempat, jaga interaksi pergaulan. Langkah di atas nggak bakal ada gunanya kalo kamu masih enteng aja colak-colek sama cowok. Batasi interaksi dengan mereka seperlunya dan sewajarnya. Nggak perlu over.
Kelima, dekatkan dirimu pada Allah. Dekat dengan Allah itu artinya nggak ada satu celah kecil pun kamu berbuat dosa. Meski nggak ada kakak pembina pengajian, ortu nggak liat, atau nggak ada satu orang pun menyaksikan, kamu nggak bakal bisa lari dari pengawasanNya.
Keenam, last but not least, proaktif gals! Kalo kamu udah menjadi cewek baik-baik, jangan simpen sendiri. Ajak teman-teman dan sodara-sodara kamu untuk baik juga. Kalo kamu segan untuk negur secara lisan, bisa juga pake tulisan. Berikan lembaran Studia ini untuk dibaca mereka, misalnya.
Nah, ternyata nggak susah kan untuk membangun harga diri pada seorang cewek. Murah meriah kecuali berbekal kemauan aja. Tips di atas bisa kamu amalkan tuh. Nggak berhenti di sini aja, ternyata memutus rantai rusak ini kamu nggak bisa sendirian. Ajak teman-teman dan sodaramu untuk bareng-bareng merusak rantai ini. Kita ganti dengan rantai baru yang indah dalam balutan ukhuwah Islamiyah, dasarnya akidah Islam. Setuju kan?
Jadi kalo ada yang nanya berapa sih harga diri seorang cewek? Kamu bisa dengan bangganya menjawab ‘ridho Allah plus surga dengan segala isinya’. Bila ini yang jadi jawabanmu, maka gepokan rupiah, kinclongnya mobil nggak bakal bisa mengusikmu. Harga dirimu bukan lagi obralan seribu tiga. Harga dirimu saat ini cuma surga yang mampu membeli. Jangan ragu, teriakkan dengan lantang bahwa harga diri seorang cewek cuma satu jawabnya; ISLAM! Oke?

Rabu, 02 Mei 2012

KONTES UMBAR AURAT

Aha! Pasti udah tahu dong bahwa ada begitu banyak kontes umbar aurat yg bertebaran: ada Miss World, Miss International, Miss Campuss, Miss USA, Miss Indonesia, Puteri Indonesia, dan masih banyak lagi. Indonesia bahkan beberapa kali ikutan ngirimin cewek yang display-nya aduhai ke ajang Miss Universe. Latah banget ya? Duh, kok para perempuan itu begitu antusias mengikuti berbagai macam lomba sejenis yang intinya adalah ajang untuk memamerkan auratnya sebebas-bebasnya. wew Itu sangat merendahkan harkat dan martabat wanita!
Oya, perempuan juga ada di iklan. Mulai dari produk permen hingga mobil, semua memakai tubuh perempuan sebagai upaya menarik konsumen dengan tujuan melariskan dagangannya. Rambut, kulit, gigi, pipi, mata, kaki, tumit, hingga ke ketiak, semua merupakan komoditi laris untuk ‘menjual’ perempuan.

Sebagai perempuan, pernahkan terbersit di benak kita “Mengapa perempuan itu begitu senang dan bangga ketika tubuhnya diekspose sedemikian rupa?” Fitrah pemalu yang ada pada diri perempuan seolah sirna ketika pandangan takjub audiens dan kilatan lampu blitz semakin menelanjangi tubuh mereka yang sudah setengah telanjang itu. Mengapa ini terjadi?

Kebodohan merajalela
Yupz, kebodohan merajalela di tubuh umat termasuk perempuan. Akibatnya jelas, perempuan menjadi mudah dibodohi dengan ‘iming-iming’ ketenaran semu dan kemewahan duniawi. Kemolekan tubuh perempuan dijadikan ajang eksploitasi. Celakanya, justru yang mengeruk keuntungan lebih besar dari semua itu adalah mereka yang memiliki modal. Perempuan hanya dijadikan ujung tombak yang mendapat rupiah tak seberapa. Karena faktor kebodohan, perempuan merasa bahwa ia dipuja dan dihargai.
Gimana tidak disebut bodoh, ketika dalam sebuah tayangan iklan, perempuan digambarkan kucel dan terbelakang dengan rambut panjang dan kacamata tebalnya. Lalu secara otomatis, perempuan ini bisa menjadi idola dengan memakai produk tertentu. Bukan produknya yang jadi masalah, namun penampilan perempuan tersebut yang ternyata berubah menjadi berambut pendek tanpa kacamata dan yang paling bikin jakun lawan jenis naik turun adalah gaya berpakaiannya. Perempuan ini memakai rok super pendek dan baju atas you can see (everything?) dan berjalan berlenggak-lenggok dengan ganjennya. Ckckck, untuk jadi popular harus bertingkah murahan seperti itu?
Kasihan perempuan. Jauh lebih kasihan lagi perempuan yang dipajang di display hanya sekadar sebagai pajangan untuk menarik minat pembeli. Mulai dari SPG (Sales Promotion Girl) yang syarat utama adalah penampilan menarik (baca: tidak memakai kerudung apalagi jilbab) hingga kontes Miss apa pun itu namanya.
Kontestan finalis lomba Miss atau Puteri-Puteri-an itu hanya dijadikan sebagai pelengkap penderita dalam setiap kesempatan. Dibawa ke ajang pariwisata, paling-paling tugasnya cuma menyambut dan mendampingi pejabat yang datang. Bilapun ada yang berdalih untuk menaikkan jumlah wisatawan yang hadir, jadi muncul pertanyaan, “Ini yang dijual Miss Pariwisatanya ataukah obyek wisata yang ada?”
Rancu. Belum lagi para pemenang kontes umbar aurat itu selalu dijadikan ikon untuk misalnya peduli kanker, peduli AIDS, peduli lingkungan, dll. Padahal kontribusinya juga tak jelas pada semua gerakan tersebut. Belum lagi ketika ditanya tentang sesuatu agak mendetil yang membutuhkan luasnya wawasan dan kecerdasan, seringkali jawabannya tulalit. Inikah potret perempuan yang dikatakan mempunyai ‘brain, beauty dan behaviour’ itu?

Perempuan, jangan mau jadi korban!
Dari berbagai gambaran di atas, jelas sekali kalau perempuan itu hanya dijadikan objek pelengkap penderita saja. Anehnya lagi, dari pihak perempuan sendiri merasa asik-asik saja diperlakukan demikian. Tapi sebetulnya, cuma perempuan bodoh dan mau dibodohi saja yang rela diperlakukan demikian. Perempuan smart atau cerdas pasti bakalan ogah memilih jalan hidup yang menghinakan seperti itu.

Bro en Sis, sebetulnya dalam hal ini, siapa atau pihak mana sih yang diuntungkan dengan adanya tren cewek modal display? Jelas banget kalo yang diuntungkan itu pastilah mereka orang-orang yang mendewakan materi sebagai tuhan dalam hidup ini. Mereka yang menganggap bahwa kebahagiaan terbesar adalah ketika kepuasan duniawi semisal duit dalam jumlah banyak plus perempuan bertubuh molek bertebaran di sekeliling untuk dilecehkan. Orang tipe ini yang ada di pikirannya hanyalah seputar perut dan apa yang di bawah perut (syahwat).
Mereka ini adalah pemodal alias orang yang mempunyai duit banyak. Dengan duit itu mereka seolah-olah mampu membeli perempuan untuk diperbudak semau mereka. Jadilah fenomena cewek modal display ini makin marak karena dari pihak cewek atau perempuan sendiri memang bangga bila sudah jadi budak materi. Klop!
Orang seperti ini dilindungi oleh sistem yang bernama kapitalisme. Karena memang dari namanya saja, sistem ini jelas menguntungkan mereka para pemilik modal. Jadi jangan heran bila akhirnya hukum rimba yang berlaku. Siapa yang kuat (duitnya banyak) dialah yang menang. Dalam hukum rimba seperti ini, hewan-hewan lain di sekeliling hanya ikut dan ho’oh saja karena takut dilahap si raja rimba.
Masalahnya, perempuan bukan kumpulan hewan tak berdaya. Perempuan adalah manusia dengan segenap potensi yang diberikan Sang Pencipta padanya sebagaimana yang diberikan kepada laki-laki. Perempuan mempunyai akal yang bisa dimaksimalkan untuk menolak eskploitasi dirinya. Ditambah dengan keimanan yang mendalam, perempuan cerdas berani bertindak dan berkata TIDAK pada semua jenis pelecehan apa pun itu bentuknya.

Perempuan, bangkitlah!
Tak ada alasan bagi perempuan untuk berdiam diri menyaksikan kaumnya dilecehkan sedemikian rupa. Karena sungguh, Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mau berusaha mengubah nasibnya sendiri (coba deh, cek di al-Quran surat ar-Ra’d ayat 11). Begitu pula dengan perempuan.
Kapitalisme hadir untuk menghinakan perempuan dan harkat kemanusiaannya. Begitu juga isme lain yang sudah sekarat yaitu sosialisme (termasuk komunisme di dalamnya), sudah dicampakkan di banyak negeri karena bukannya menjunjung tinggi martabat manusia tetapi malah semakin merendahkanya. Hanya Islam saja yang telah terbukti selama lebih dari 14 abad memuliakan kehidupan, bukan hanya laki-laki tapi juga perempuan.
Islam memuliakan perempuan dengan segenap keistimewaan yang ada pada dirinya. Sekuat apa pun laki-laki, ternyata surganya ada di bawah telapak kaki ibu. Sehebat apa pun seorang suami, ia bukan apa-apa tanpa perempuan salihah di sisinya. Perempuan adalah tiang negara. Karena posisinya sebagai tiang inilah, kualitas dirinya harus benar-benar teruji sebagai penyangga sebuah peradaban.
Kualitas bukanlah kuantitas. Kualitas mengacu pada nilai diri seseorang dalam hal ini adalah perempuan. Sedangkan kuantitas mengacu pada materi atau dalam hal ini bisa disebut secara fisik. Belum pernah ada kehebatan sebuah negara ditentukan seberapa cantik atau seberapa seksi perempuan yang jadi warga negaranya. Sebaliknya, negara yang menjadikan perempuan hanya sebagai display, maka siap-siap saja menunggu kehancurannya.
Perempuan memang cantik. Ini adalah sesuatu yang alami ada pada diri setiap perempuan. Karena kecantikan ini pula diberlakukan keistimewaan pada diri perempuan yang berbeda dengan laki-laki, semisal dalam hal berpakaian. Auratnya adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Aturan syariat ini ada karena Islam ingin menjaga perempuan agar tetap cantik karena tubuh dan kulitnya terlindung di balik kain yang lembut.
Begitu juga dalam hal mencari duit untuk nafkah keluarga. Perempuan tidak mempunyai kewajiban bekerja. Bilapun ada kondisi tertentu yang membuat perempuan ‘harus’ bekerja, maka itu pun harus tetap memperhatikan aturan syariat semisal dalam hal berbusana. Ia tetap harus bekerudung dan berjilbab ketika keluar rumah, tidak khalwat (berdua-duaan dengan laki-laki non mahrom), tidak ikhtilat (bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan tanpa ada alasan yang syar’i) dan sesuai dengan fitrahnya sebagai perempuan. Satu lagi yang penting, ia pun harus mendapatkan izin dari walinya, bisa suami atau ayahnya. Subhanallah, hebatnya Islam!
Keluarnya perempuan untuk bekerja, seyogyanya dalam rangka memaksimalkan potensi dirinya untuk kemaslahatan umat. Cewek modal display hanya mengandalkan sisi keperempuanan secara tubuh, seolah perempuan tak punya modal lain selain itu saja. Ih… merendahkan banget! Padahal bila mau, perempuan bisa sangat cerdas dan berkualitas. Inilah yang saat ini seharusnya dimaksimalkan oleh perempuan agar tak ada lagi pihak yang memperlakukan dirinya ‘habis manis sepah dibuang’. Cewek modal display bila sudah tak cantik lagi dan kulitnya mulai berkerut, siapa juga yang mau mempekerjakan dirinya? Beda dengan akal dan akhlak yang lifetime-nya hingga nyawa menjemput.
So, Islam menjamin keberlangsungan perempuan dengan memaksimalkan potensi akal dan akhlaknya demi kebaikan perempuan itu sendiri. Hanya perempuan yang tak tahu berterima kasih saja yang enggan memakai Islam dalam segenap aspek kehidupannya. Jadi, kalo kamu termasuk perempuan yang tahu berterima kasih terhadap yang menciptakan dirimu, plus juga cerdas dan salihah, pasti deh bakalan memilih hidup cara Islam dan mencampakkan pilihan hidup lain selain Islam. Abisnya, udah tahu nikmatnya Islam sih! Ok?
Jadi, profesi cewek modal display? Ih…nggak level!

Kamis, 15 Maret 2012

Aku di Mata Dia



Hmm, Ilustrasi gambar yang menyakitkan.
Sekitar Dua minggu yang lalu, dia ngirim gambar ini ke email aku.
Entah apa maksudnya.
  
Apa mungkin kayak gambar itu kali ya aku di mata dia :'(

 Loh, kok bisa? iya, secara aku ini perokok, dan aku punya bisnis yang bergerak di bidang kemitra'an bebek pecking, usaha peternakan bebek gitu lah pokoknya. 





# Dear foto model mungil yang membuatku sakit kepala
 
Waktu bergulir dengan pelan. ritme yang berjalan terasa hambar tanpa denting perasaan. melodi hati mengalun bisu. kelu menjalar ke seluruh tubuh. hasrat yang membuncah seketika tersingkir. desir-desir batin yang menyisir nurani tergantikan letih yang tak kunjung terusir. kehidupan terasa begitu asing.  di kutub utara, gugusan salju tengah mencair. di kutub selatan, beruang grizzy tengah sibuk mencari api. Di sini, masih ada namamu. Masih tergambar nyata seremonial kisah yang tak indah itu. Arghh!!


Meski kamu sudah jadi miliknya, tapi hati kamu tetep jadi milik ku. Tau kenapa? karena aku jauh lebih mencintaimu ketimbang pacarmu itu *sok tau bgd igk* huhu :p




-BERSAMBUNG-



Senin, 12 Maret 2012

Romansa

Eureka, siapa disana
Aku tak asing dengan aromamu
Ah kau, khayu....
Ku masih menantikanmu
Dalam pacuan nafas yang seolah kan berhenti
Namun sukmaku terus menggebu, ingin gapaimu
Meski dengan kepakan yang gontai, lunglai
serta hampir sekarat

Bukankah aurora masih menggantang?
Bukankah cassiopea masih indah terpampang dalam kanvas malam?
Ya, namun tiada seelok engkau
Meski hanya sepucuk indahnya, tak lebih sebatas cahaya lentera yang tak lekang oleh dingin dan petang

namun kau mampu tenangkan jiwa
mereguk asa yang telah lama terjuntai
walau akhirnya kau robohkan Parthenon Parthenonku

Tak apa, alpana masih melantun
Dan engkau tetap berayun
Mencari ufuk batas senja yang masih mendiami cakrawala, melintasi imaji dalam orkestra romansa

Rengkuhlah aku, sayang
Kan kubentangkan sayap-sayap putihku
Merajut mimpi indah,
Dan percayalah, tak sekalipun kau kan ku hempas ke bumi
Dan kita sinari dunia dengan putihnya, sucinya jiwa-jiwa lugu kita..

Barisan Dialog Waktu

Dialogku denganmu tetap tak pernah berubah dari kebisuan. hanya diam dalam kata-kata tanpa suara. Tak pernah menjadi dialog murni. Di kedekatan, justru seolah sangat jauh terpandang. Entah saat ini kami mempersingkat jarak atau justru memperpanjang jarak yang selama ini masih memisah. Hingga lantas kami harus menerima apa yang tuhan tanamkan dalam kami. Bersandar pada sesuatu yang kadang sangat manis namun terkadang sangat menyakitkan. Dan kami pun selalu merindukan-Nya yang senantiasa menjadi sumber abadi atas segala hakekat.

Aku berusaha mengubah batu-batu keras menjadi Kristal yamg bercahaya dan Kerasnya menjadi selembut tubuh-tubuh lilin. Dialog kami membisu. Bagaimana dialog akan berlanjut? aku pasrah pada jalan takdir yang telah tertuliskan. Aku pun yakin ia pasti memahami apa yang terucap dan apa yang tak bisa terucap dariku.

Kata-kata adalah singgahsana hatiku. Kata-kata adalah hati yang memanggil logika untuk bermain di tempat yang sama. Beradu argumen dan cara pandang atau saling menguatkan. Aku masih bersama sapaan-sapaan tertahan yang berdiri di atas seribu satu usaha untuk enyahkan kebimbangan dan kegundahan hatiku karena ketidakmampuanku bersuara. Tapi aku masih tetap berusaha. Melihat apapun dari esensi atas segala misteri yang aneh ini.

Aku sengaja mempertebal dinding hati agar tak lemah, dengan masih beratapkan serta beralaskan kepedulian terhadapnya, juga berusaha untuk terus menghargainya. Pilat-pilar pengorbanan menguasai diri dengan ketegaran yang masih bertahan di sini.

Aku tetap mencoba bicara meski dengan dialog bisu yang ia pahami. Kulihat dia dalam jendela yang beda, Melihat gelagatnya dari pandangan yang berbeda pula. Meski segala kerisauannya tak henti berbaris dalam suatu prosesi di tiap irama waktu ini. Aku tak kuasa meloncat jauh dari hening ini, untuk kemudian memasuki suasana lain. Karena faktanya aku masih di sini.

Sabtu, 10 Maret 2012

Ternyata Jatuh Itu Anugrah !!

Boleh jadi aku hanya tertegun sesaat ketika sandungan-sandungan itu membuatku terjerembab. ya, bisa saja aku terguling-guling, bahkan luka-luka. aku masih rapuh dan luruh oleh rintang yang datang mengadang tanpa ampun. mereka masih menghajarku dengan kesulitan-kesukitan kejam.


Boleh jadi ternganga ketika harapan tak berbuah kenyataan atau ketika kemenangan yang diimpikan ternyata kosong. maka hanya diamlah yang menjadi pilihanku. Bukan berati bendera putih ku kibarkan. tetapi karena aku memang harus menyulut kesalutan pada awan-awan yang berarak di atas kepalaku. Apalah daya, tubuhku masih terlalu setia menapak tanah datar. padahal lazuardi sudah lama kurindukan!


Ya, ya, ya.. aku bukan jawara. Tapi tak apa. ketika jatuh untuk kali pertama, aku memang tersedu. seolah dunia runtuh menimpakan berton-ton beban di atas tubuhku. seolah semua usai tanpa menyisakan sejarah. Lelah, itu pasti. Bahkan sampai-sampai untuk berdiri kembalipun tersa berat. kaki terpaku. jangankan berdiri, duduk tegak saja aku tak berani. Itulah masa ketika aku harus menerima keterpurukan perdana.


Namun dunia ternyata belum berhenti. ketika kupaksakan kakiku berdiri, dengan modal ambisi yang berlipat, kurasa aku masih mampu berjuang menantang semua hambatan. Walaupun untuk selanjutnya aku tetap jatuh berkali-kali. Di satu titik kesadaran. aku terinspirasi,: ternyata jatuh itu anugrah! Jatuh, gagal, kalah, dan sejenisnya memang tak bisa ditolak. mau apalagi? Mereka ada dalam satu paket penciptaan dalam diri kita. Ada suka-duka, susah-senang, bahagia-nestapa, jatuh-berdiri, gagal-bangkit lagi !

Tak masalah berapa frekuensi jatuhku. Tak apa berapa kali air mata tak terbendung, luka-luka menganga, dan tangan terkepal geram. Alkhamdulilah, Tuhan masih memberiku kekuatan dan kesadaran untuk bangkit. Aku sangat meyakini, sedalam apapun keterpurukan yang ku alami bukanlah kegagalan jika aku tak berhenti.

Aku diberi kehidupan dan kenikmatan. Tentu tak boleh kusiakan. Aku memang bukan jawara, karenanya aku terus berusha. Aku memang tak cerdas, karenanya aku belajar keras. Aku memang manusia biasa, karenanya akan ku perjuangkan hidupku agar luar biasa !

Bukankah saat merasa matang kita justru akan semakin cepat membusuk? Dan ketika kita senantiasa merasa hijau kita akan berkembang. karena itulah, aku tak pantas berhenti !